Pages

Sabtu, 26 Februari 2011

dilamar, melamar, siapa?

That’s why I won’t write when I in the middle of night…
I feel so lonely, that’s influence my words
Ok, I must not to tell you guys bout this, but this is my blog, my go blog. So I write this.
Aku teringat dengan seorang teman yang pernah menyatakan perasaannya padaku. Dan bahkan ia mengajakku menikah ketika aku menginjak kelas 3 SMA. Ketika aku menginjak bangku kuliah, suatu malam saat aku sedang mengunjungi sebuah book fair, sebuah sms masuk ke dalam hapeku. Sebuah sms yang menyatakan keinginannya untuk meminang dan menyatakan kesukaannya padaku. Kali ini dengan identitas yang sangat jelas. Aku tau hakikat pernikahan dan aku tau hakikat hubungan silaturahim pria dan wanita. Dengan kondisi seperti itu aku memutuskan tidak membalas pesan singkat itu, dan tidak seharusnya ku balas.
Sempat aku kepikiran dengan segala sms2nya, kupikir betapa beraninya ia menyatakan padaku kesukaannya dan keinginnya melamar. Sampai saat ia menggandeng wanita lain. Sebegitu cepat perasaan itu hilang??? Serasa kata-katanya yang kemarin ku terima adalah omong kosong. Ga garing lagi….
Sungguh aku ga cemburu sama sekali, tak ada sedikitpun perasaan cemburu atau kesal. Aku hanya kecewa dengan jalan yang diambilnya mendapatkan wanita lain. Ku kira ia tahu hakikat halal. Tapi aku salah,…. Atau dia yang terlalu naïf. Entahlah boyy, kau liat bagaimana angin malam mempengaruhi perbendaharaan kata ku?? Sangat menyakitkan.
Aku malas membuat blog lagi jika tulisan ini ku poskan…
Tapi aku akan tetap menulis!!!
ya eyalah, aku ga punya hobi dan kemampuan lain selain nulis yang ga jelas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar