Pages

Rabu, 16 Juni 2010

ingin ku postkan buku harian ku

i tell you guys...
aku pernah jatuh cinta (ya eyalah! secara aku normal)

kisah cintaku kali ini ta ada aksi. hanya mendorongku untuk berkata-kata indah. ya.. aku hanya memendamnya saja. tapi ternyata hasilnya lumayan!!

check it out!!
Aku tidak merasakan hal yang lain, selain tak ingin jauh dari pandangannya. Serasa semua yang kulakukan selalu diperhatikannya dan kuharappun begitu. Tapi hari ini aku justru tak dirumah seharian. Aku pergi kebagian keluargaku yang lain. Saat perjalanan pulang naik sepeda, aku berpapasan dengannya. Tak sepatah katapun yang ia keluarkan. Hanya senyuman kecil yang makin memperlihatkan bahwa ia lelaki terpelajar. Entahlah kawan!!! Semua berjalan sesuai dengan perintahNya. Semakin aku tak ingin terus tercebur kedalam jurang cinta, Allah semakin sering mempertemukan kami pada saat yang tak disangka-sangka. Namun aku rasa ia tak mempunyai perasaan yang sama denganku. Baginya, aku hanya seorang keluarganya yang kami dihubungkan darah oleh nenek buyut kami…..

Lagipula, ia sudah terlalu dewasa dan terlalu baik untuk mempunyai seseorang sepertiku. Aku bisa membayangkan pasangan seperti apa yang akan dijadikannya tempat berkeluh kesah. Seorang wanita tangguh yang hidupnya jauh dari kemewahan dan jauh dari kamudahan, tak seperti yang aku dapatkan sekarang. Bukan wanita sepertiku yang ditahun pertamanya kuliah telah memegang Laptop senilai jutaan rupiah, serta tinggal ditempat kos yang sangat nyaman. Bukan seorang wanita sepertiku yang enggan naik kereta api ekonomi melainkan eksekutif yang tempat duduknya akan membawa seseorang kealam mimpi dengan mudahnya….

Sungguh aku tak berharap, sungguh aku tak membayangkan hal indah itu. Karena semakin ingin aku, semakin sakit rasanya ulu hatiku. Aku tahu ia akan memilih seseorang yang jauh lebih baik dari seorang wanita manja yang masih sering menangis ketika ditinggal ibunya. Ia tidak akan memilih seorang wanita yang cengeng….

Tidak akan……

Itulah cinta kini kawan! Cinta dalam pandanganku. Tak hanya ku perhatikan perasaan tapi juga kerasionalan kita atas perasaan itu. Cinta tak hanya soal ingin diperhatikan, tapi juga soal kepantasan, soal kesesuaian….

Meskipun sering kali definisi cinta seperti itu justru lebih banyak menyiksa dan lebih banyak menebarkan tangis berkepanjangan. Alaahh…!!! Aku belum sampai pada level itu. Tak separah itulah kisah cinta yang pernah aku rasakan. Hanya perhitunganku sebagai segala konsekuensi atas definisi itu, atas pendapatku….

Apa aku hanya menyukai keindahan??? Maka ku hanya menyukainya karena keindahan paras dan kediamannya. Sungguh itu mestinya bukan cinta, tapi nafsu memiliki. Ya Allah, pandaikan aku membedakannya…

Aku yakin benar bagaimana pandangannya terhadapku. Bagaimana pandangannya terhadap kondisiku. Aku yakin ia sependapat dengan ibunya, bahwa aku terlalu manja, bahwa aku terlalu bermewah- mewahan, bahwa aku terlalu banyak menelan kemudahan. Dan itu pasti bukan prinsip hidupnya. Aku tahu bagaimana ia menjalani studinya, aku tahu bagaimana ia pernah dituduh mencuri ditempat kerjanya, aku tahu bagaimana sulitnya ia mendapatkan keadaannya sekarang yang baik. Semua itu bukan dengan kemudahan seperti yang Allah berikan padaku, semua dengan kerja keras yang kenikmatannya hanya dirasakan bagi mereka yang berusaha.

Allah berfirman "tidaklah engkau dikatakan beriman, hingga engkau diuji". Segala hal yang menimpanya, karena ia menyayangiNya dengan tulus hingga Allahpun membalasnya dengan segala kebaikan yang Ia miliki sebagai Tuhan yang Maha Pemberi.

YA ALLAH, sungguh aku tak mengerti apa yang kutuliskan disini. Hanya sedikit deskripsinya ini yang kutahu. Mungkin ia lebih dari itu, tidak hanya seorang hamba yang sangat menyanyangi Tuhannya, tapi juga hamba yang Tuhannya tak ingin berpaling dari mengikuti langkah hamba terbaik yang dimilikiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar